Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 09:14:06【Resep】571 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(4)
Sebelumnya: Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari
Selanjutnya: Perkuat kemitraan, ASEAN
Artikel Terkait
- Kiat mempertahankan nutrisi makanan saat memasak menggunakan microwave
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
- Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan
- Melihat dunia "gemoy"
- Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang
- Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat
- Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar
- Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan
- Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
- Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?
Resep Populer
Rekomendasi

Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown

Pameran dagang dan jejak diplomasi ekonomi antar

Kecemasan orang tua bisa memperparah alergi pada anak

Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan

11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan

Hari Pangan Sedunia, Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan

UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah

Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan